Antara Depresi dan Binggung

June 28, 2016


Depresi menambahkan dimensi lain, aku merasa tak berdaya dalam mengahadapi rasa lelah dan bosan dengan kehidupan ini. Mengharapkan uluran tangan untuk bantuan dari mereka yang memang memiliki lebih dari apa yang aku miliki saat ini.

Depresi mendorong ku menjadi lebih tegang dalam menghadapi setiap masalah hingga tak satupun masalah yang terselesaikan dengan cepat, bahkan sama sekali tak terselesaikan. Secara tidak sadar aku menemukan alasan mengapa aku mengalami depresi dan binggung seperti saat ini, ternyata itu semua karena aku tidak pernah melakukan apa yang sebenarnya aku inginkan.

Berpikir mundur kembali selama bertahun-tahun disaat hidup tanpa adanya rasa depresi dan binggung seperti saat ini. Ya, dulu aku hidup bersama kedua orang tua ku di kampung yang sangat damai tanpa satupun hal yang membuatku berpikir keras seperti sekarang ini. Dulu aku hanya melakukan tanpa harus berpikir untuk mencari solusinya karena adanya sosok orang tua yang ku rasa mereka dapat menyelesaikannya tanpa aku menyadari kalau mereka sangat sulit dan bersusah payah untuk menyelesaikannya. Dan itu sangat menakjubkan bagiku karena secara cepat mereka dapat menyelesaikan tanpa aku meresakan dampat dari masalah yang telah aku buat sendiri.

Salah satu kebiasaan berpikir depresi ku adalah ketika aku langsung putus asa untuk melakukan sesuatu, padahal aku sama sekali aku belum melakukannya. And its really weird for me, yang dimana aku langsung meng-underestimate diriku sendiri tanpa aku sadari kalau ternyata aku bakalan bisa melakukannya jika aku mau bergerak (it was absolutely nothing). Aku memproyeksikan malu terhadap diriku sendiri dan kemudian lama kelamaan berjalan mundur seolah-olah aku sudah menyerah akan jalur yang seharusnya telah benar diberikan Tuhan kepadaku. Aku pikir ini sudah secara umum terjadi kepada orang lain, tetapi hanya sedikit dari mereka yang dapat melewatinya (itu bukan termasuk aku didalamnya). Aku mencoba berhenti untuk menjangkau yang telah Tuhan berikan kepadaku. Why? Karena aku telah tidak yakin kepada diriku sendiri. Aku yakin bakal banyak rasa sakit yang akan aku hadapi ketika aku harus menjangkau takdir dari Tuhan.

Krisis kehidupan belum berakhir dari diriku, aku masih dan masih merasakan kalau masih ada rasa depresi didalam kehidupanku, dan hasilnya adalah kegagalan yang selalu aku rasakan setiap harinya.

Aku merasakan kalau banyak momen-momen yang seharusnya ada padaku saat ini hilang begitu saja tanpa sempat aku merasakannya. Dilain waktu aku mengharapkan rasa cemas, ketakutan, dan depresi akan segera berakhir dari diriku sehingga aku dapat dengan bebas melakukan apa yang aku suka dan aku mendapatkan apa yang harusnya aku dapatkan.

Terlepas dari semua ini, aku bukan orang yang sama lagi ketika aku mulai mengambil keputusan, bahkan aku bisa menemukan yang selama ini telah tersembunyi dari dalam diriku. Ini memukul ku ketika aku tau kalau ternyata Tuhan telah memiliki rancana dan rancangan yang indah bagi ku.

Depresi dan binggung mengajarkan ku untuk hidup tanpa harus takut untuk mencoba melangkahkan selangkah kakiku kedepan.

You Might Also Like

0 comments