Berbagai Wisata di Siak
January 16, 2015
1. Jembatan Siak (Tengku Agung Sultanah Latifah)
Jembatan Siak merupakan jembatan yang menghubungkan Ibukota Kabupaten Siak dengan daerah kabupaten di sekitarnya. Pembangunan jembatan ini bertujuan untuk mempermudah akses transportasi menuju ibukota kabupaten Siak yang selama ini harus mempergunakan kapal feri atau speed boat. Dengan dibangunnya jembatan ini, diharapkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Siak dapat meningkat.
Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi. Istana ini memiliki arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.
Jembatan Siak merupakan jembatan yang menghubungkan Ibukota Kabupaten Siak dengan daerah kabupaten di sekitarnya. Pembangunan jembatan ini bertujuan untuk mempermudah akses transportasi menuju ibukota kabupaten Siak yang selama ini harus mempergunakan kapal feri atau speed boat. Dengan dibangunnya jembatan ini, diharapkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Siak dapat meningkat.
Kini, gejala akan terjadinya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak
semakin terlihat. Salah satunya dengan berdirinya beberapa perusahaan
permodalan yang nantinya akan menerima investasi modal usaha dari
Investor bagi kota Siak. Diluar untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya, jembatan ini juga biasa digunakan untuk objek di Siak.
2. Turap Siak
Tempat ini tadinya adalah konstruksi penahan abrasi yang membentang di tepi sungai Siak. Banyak warga setempat menjadikannya tujuan untuk sekedar menghilangkan rasa penat setelah seharian bekerja di sore hari. Entah itu sekedar menikmati matahari terbenam di sekitar sungai siak. Tempat ini juga langsung berhadapan dengan Jembatan Siak.
3. Istana Siak
Istana Siak Sri Inderapura merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana yang juga dijuluki Istana Matahari Timur ini, masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi. Istana ini memiliki arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.
Jembatan Siak (Tengku Agung Sultanah Latifah)
Turap Siak
Istana Kerajaan Siak
0 comments